Senin, 25 Februari 2019

Budidaya petsai

BUDIDAYA PETSAI
Nama Latin: Brassica rapa cv. chinenses
Nama Inggris: Chinese Cabbage
Famili : BRASSICACEAE
1. Cultivar Jerry F1, Leony F1, Green Sun, White sun
2. Persemaian
Rumah bibit terbuat dari bambu dengan atap plastik dan bedengan berupa petakan tanah yang berukuran lebar 1,00-1,20 m dan tinggi 20 cm, dan
panjang sesuai keperluan. Bedengan yang telah disemai dengan benih kemudianditutup dengan daun pisang atau jerami Sebagai mulsa agar tetap lembab. Setelah 2 – 3 hari mulsa dibuka.
Alat persemaian Media semai : campuran tanah, pasir dan pupuk
kandang (1:1:1). Benih : Granat, Talaud, Sangihe dan hibride Nagaoka. Bumbung : Terbuat dari daun pisang atau daun kelapa dengan ukuran diameter dan tinggi 5 cm atau dengan polybag kecil yang berukuran 7 – 8 cm x 10 cm. Gembor berlubang halus. Naungan bedengan : terbuat dari lembaran plastik atau lembaran lembara cahaya lainnya.
Penyemaian benih Siram tanah satu hari sebelum penyemaian.

Buat alur – alur penanaman saling menyilang (5 – 10 ). Pada titik – titik persilangan atau tiap bumbung
polybag, taburkan benih ( 1 benih 1 titik ).
Tutup benih dengan tanah halus tipis-tipis.
Siram dengan gembor yang berlubang halus.
Penyemaian biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Pemeliharaan penyemaian
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan gembor berlubang halus.
Mengatur naungan. Persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai pukul 15.00.
Penyiangan rumput dan gulma yang tumbuh di sela tanaman pokok.
Pemberian pupuk susulan dengan melarutkan pupuk NPK secukupnya kedalam air siraman tanaman.
Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit.
Transplanting
Dilakukan pada usia 1 bulan atau bila bibit telah berdaun 4 – 5 helai karena telah mempunyai perakaran yang kuat. Pemindahan bibit dilakukan
dengan :
a. Sistem cabut, yaitu bibit dicabut dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
b. Sistem putaran, yaitu dengan cara
membalikkan polybag dengan batang
bibit dijepit antara telunjuk dan jari
tengah, kemudian polybag ditepuk tepuk perlahan hingga bibit keluar.
3. Persiapan lahan
Tanah dicangkul sedalam 30 – 35 cm, dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Biarkan terkena sinar matahari selama 1 – 2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber patogen. Buat bedengan dengan lebar 100-150 cm, tinggi 20-30 cm dan panjang tergantung keadaan lahan. Lebar parit antar bedengan 40-60 cm dengan kedalaman 30-35 cm.
Di atas bedengan taburi dengan pupuk kandang 2 ton/ha dan kapur (bila tanah terlalu masam) 1-2 ton/ha. Jenis kapur yang digunakan antara lain Captan dan Dolomit.
4. Penanaman
Jarak tanam 50 x 60 dengan pola penanaman segi tiga sama sisi dan bujur sangkar. Lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. Waktu tanam yang baik pada pagi dan sore hari.
Pilih bibit yang segar dan sehat. Bibit segera ditanam pada lubangg dengan memberi tanah halus sedikit demi sedikit dan tekan tanah perlahan agar benih berdiri tegak. Siram bibit dengan air sampai asah benar.

5. Pemeliharaan
Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan hanya dilakukan 1 kali, saat penyemaian, yaitu saat berumur 10-15 hari. Penyulaman hampir tidak dilakukan karena umur tanaman yang pendek (2-3 bulan).
Penyiangan
Dilakukan 1-2 kali sebelum pemupukan dan bersamaan dengan penggemburan tanah pada waktu tanaman berumur 2 dan 4 minggu dengan hati-hati karena dapat merusak sistem perakaran tumbuhan.

Pembubunan
Dilakukan bersama penyiangan dengan mengangkat tanah yang ada pada saluran antar bedengan ke arah bedengan untuk menjaga kedalaman parit dan ketinggian bedeng serta meningkatkan kesuburan tanah.

Perempalan
Perempalan cabang atau tunas samping dilakukan agar zat makanan terkonsentrasi pada pembentukan bunga seoptimal mungkin.

Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu. Cara pemberian pada larikan atau melingkari tajuk tanaman sejauh 15-20 cm sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup tanah. Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan.
Pengairan dan penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada musim kemarau dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu penyiraman pagi atau sore hari dengan gembor, selang atau cara dileb.
Penyemprotan pestisida
Dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau rutin 1-2 minggu sekali dengan dosis ringan. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.
6. Panen
Ciri petsai yang siap panen adalah :
1. Krop berukuran besar dan kompak.
2. Umur panen 25-65 hari (tergantung varietas).
Cara panen dengan memotong bagian batangnya diatas tanah dengan pisau tajam.
Tanaman yang baik dan tidak terserang hama dan penyakit, berproduksi 2-3 kg per tanaman (Simanjuntak, 1994) atau 25-60 ton/ha (Rukmana, 1994), tergantung varietas dan jumlah populasi tanaman.

Jumat, 22 Februari 2019

Cara budidaya mentimun

BUDIDAYA MENTIMUN
Nama Latin: Cucumis sativus
Nama Inggris: Cucumber
Famili : CRUCIFEREAE
1. Cultivar
Bela F1, Mercy F1, Mayapada F1, Baby mentimun, Bountiful, Green bowl
2. Persemaian
Rumah Bibit
Rumah bibit terbuat dari bambu dengan atap plastik. Lebar 1,2 m , tinggi bagian depan 1,5m dan bagian belakang 1m sedangkan panjang disesuaikan dengan keperluan. Didalam rumah bibit dibuat bangku dari bambu yang digunakan untuk meletakkan polybag bibit.

Alat Persemaian
Plastik dan kain basah untuk berkecambahan
Benih Media semai: campuran dari pupuk kandang steril dan tanah halus
Penyemaian Benih Letakkan benih dalam kain diatas plastik kemudian
plastik dan kain digulung dan biarkan selama 12 Jam.
Transplanting transpla ukuran 8x10 cm diisi media semai lalu siram
Benih yang sudah berkecambah transplanting / pindahkan dari kain ke polybag dengan 1 benih untuk tiap polybag. Simpan polybag dalam rumah bibit sampai siapsiap t(12-20 hari atau berdaun 3-4 helai).

3. Persiapan lahan
Tanah diolah dengan bajak /cangkul sedalam 30-35 cm sambil membalikan tanah biarkan 2 minggumOlah kembali tanah sambil membuat: bedengan dengan lebar 120cm, tinggi 40cm dan jarak antar bedengan 30cm.
tambahkan pupuk kandang dengan cara campurkan 20 ton /ha dengan tanah sedalam 30 cm. tambahkan 0,5 kg pukan kedalam lubang tanam berukuran 40x40cm.
4. Penanaman
Buat lubang tanam sedalam 20 cm dengan cangkul pada jarak 100x50 cm
Siram bibit dalam polybag terutama bila tanahnya kering. Keluarkan bibit bersama medianya dari polybag kemudian tanam di lubang tanam dan padatkan tanah disekitar batang.

5. Pemeliharaan
Penyulaman dan penjarangan
penyulaman dilakukan sampai hari ke 15 dan jangan sampai terlambat
tanaman yang tumbuhnya tidak baik dicabut dan tanaman baru ditanam pada lubang yang sama.
Penyiangan diisesuaikandengan pertumbuhan gulma dan pada saat pemupukan.

pengajiran
Dilakukan 5 hari setelah tanam
Ajir terbuat dari bambu berukuran 2x100cm ,ditancapkan 10cm dari pohon,tanam dalam tanah sedalam 10-20 cm. Untuk mentimun hibrida dipasang ajir tunggal pada musim kemarau dan ajir ganda pada musim hujan. Pemangkasan Daun yang terlalu lebat dipangkas , dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi dan sore hari.
Pemupukan lebih baik diberikan dalam bentuk larutan dan disiramkan pada jarak 10-15cm dari batang daripada ditebar atau dialur. Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18.
Rekomendasi Pupuk untuk Mentimun pada Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999) Umur Urea ZA SP36 KCl Target ph Kg/ha/musim tanam 6.5 Preplant 75 250 72 -
1 MST 75 36 -
2 MST 75 36 -
3 MST 75 36 -
MST = Minggu Setelah Tanam

Penyiraman
Pada awal pertumbuhan pengairan rutin dilakukan tiap pagi dan sore dengan disiram atau menggenangi lahan selam 15 menit. Selanjutnya pengairan dilakukan hanya jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan
6. Panen dan pasca panen
panen dan pasca panen 42 hari setelah tanam Buah yang sudah dipanen segera disortir (dipisahkan) berdasarkan grade yang sesuai dengan pesanan pasar.

Jumat, 07 Desember 2018

Membuat Trichoderma Cair Melalui Fermentasi EKG

Ketergantungan kita terhadap bahan-bahan (pupuk kimia) apalagi bahan yang bersifat sebagai racun (insectisida, fungisida dan bakterisida) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita anfaatkan untuk mengganti bahan-bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali kealam. Banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita. Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah Jamur Trichoderma. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman dilapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organanisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Biakan Trichoderma dalam media aplikatif seperti beras dan dedak dapat diberikan keareal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, yang mendekomposisi limbah organic (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu, serta dapat berfungsi sebagai biofungisida, karena dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit tanaman yang sulit dikendalikan dengan fungisida antara lain Penyakit jamur akar putih, penyakit busuk akar, penyakit layu dan busuk pangkal batang, busuk buah dan daun, rebah kecambah dan sebagainya. Yang kini beberapa tahun terakhir banyak menyerang tanaman perkebunan, hortikultura dan tanaman pangan.
Difat antagonis Trichoderma meliputi empat tipe :
- Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim yang mampu
menghancurkan dinding sel pathogen
- Trichoderma menghasilkan toksin yang bersifat racun bagi pathogen
- Trichoderma menghasilkan antibiotic yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit.
- Trichoderma bersifat microparasit juga berkompetitif dalam memanfaatkan ruang dan nutrisi, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dari pathogen.
Cara mengisolatkan biang trichoderma dari dalam tanah dengan perlakuan sederhana menggunakan buluh bambu, dijelaskan melalui Video Tutorial di Kepingan VCD sebegai pelengkap dari Buku ini. Di dalam VCD Tutorial tersebut dijelaskan juga cara memperbanyak biang Trichoderma tersebut melalui media beras, sangat mudah dipahami dan dilakukan untuk pemula. Pada Bab VI ini hanya menjelaskan cara membuat trichoderma cair melalui fermentasi Ekstrak kentang gula (EKG).
Cara Membuat Trichoderma Cair :
A. Bahan : Kebutuhan untuk 5 liter
- Kentang 1,5 Kg
- Gula Pasir 75 Gram
- Air steril 5 Liter
- Isolat / Biang Trichoderma 5 gram
- Obat luka (PK) 0,2 gram/liter
B. Alat Fermentasi
- Aerator aquarium 2 lubang atau 1 lubang
- Glas wol
- Slang aquarium
- Botol kemasan air mineral bekas
- Drigen 5 liter
- Lilin mainan anak atau malam
- Kawat ose
- Lampu penangas/lilin
- Panci
- Kompor gas

C. Langkah-langkah Fermentasi
- Kupas kentang, cuci dan potong-potong sebesar dadu.
- Siapkan air bersih, panci dan kompor,
- Rebus kentang tersebut sampai matang, jangan terlalu matang, di khawatirkan nanti air rebusan menjadi keruh oleh kentang yang hancur.
yang kita butuhkan adalah air rebusan kentangnya.
- Setelah matang angkat dan saring ke wadah/baskom, kemudian airnya masukan lagi ke panci, selanjutnya masukan gula pasir dan aduk-aduk, kompor masih dalam keadaan berapi.
- setelah kurang lebih 5 menit angkat dan masukan kedalam drigen, apabila air berkurang, maka tambahkan lagi dengan menggunakan air bersih atau air mineral sehingga volume menjadi 5 liter.
- Biarkan hingga dingin, pada tahap ini bisa memakan waktu berjam-jam untuk menunggu dingin, bahkan bisa sampai keesokanharinya. Apabila dingin diesok hari tutup lubang drigen supaya tetap steril.
- Masukan / inokulasikan isolate/ biang Trichoderma ke dalam larutan ekstrak kentang gula (EKG) tadi yang sudah dalam Drigen. Sebanyak 5 gram isolate/biang trichoderma untuk 5 liter EKG.
- Rangkaian alat fermentator (Lihat gambar dibawah)
- Siapkan alat seperti slang, botol air mineral, glass wol dan lilin mainan/malam.
- Encerkan PK dan masukan ke dalam botol mineral, masukan juga glas wol pada botol mineral yang satunya lagi.
- Bolongi setiap tutup botol mineral dan Drigen sebesar slang sejumlah 2 lubang masing-masing.
- Rangkai instalasi tersebut dari mulai aerator hingga indicator
- Sumbat setiap celah pada tutup drigen dan botol menggunakan lilin mainan/malam, sehingga tidak ada udara yang bocor.
- Colokan aerator ke aliran listrik, dan biarkan selama 14 hari.
- Setelah 14 hari, fermentasi sudah jadi, Trichoderma Cair siap di gunakan.
D. Penggunaan / Cara Aplikasi Trichoderma Cair :
- Dosis untuk 3 gelas / 14 liter air
- Waktu aplikasi dilakukan pada sore hari antara pukul 16.00 WIB
- Pada Umur tanaman mulai dari persemaian, dan setiap 2 minggu sekali.
- Disemprot langsung ketanaman dan ke media tanam

Cara membuat pestisida nabati

A. Ramuan Pestisida Nabati Buah Mengkudu untuk mengatasi Hama/OPT
Bahan
- Buah Mengkudu 1 Kg
- Tembakau 100 Gram
- Air 5 Liter
- Deterjen 1 sendok
Peralatan
- Hansprayer
- Blender
- Pengaduk
- Wadah
Cara Membuat Ramuan
- Buah mengkudu dan tembakau di tumbuk/diblender hingga halus
- Setelah itu masukan kedalam wadah yang telah disediakan.
- Masukan air 5 liter dan deterjen 1 sendok
- Lalu aduk secara merata
- Tutup yang rapat kemudian Diamkan selama 3 jam
- Saring ampas-ampas yang ada.
- Selesai.
Cara Aplikasi
- Untuk perlakuan penyemprotan terhadap ulat bulu, gunakan ramuan diatas sebanyak 100 CC untuk 1 tangki handsprayer .
- Semprot langsung pada ulat tanaman.
B. Pestisida Nabati Dari Daun Sirsak Untuk Mengatasi Hama/ OPT
Bahan:
- 50-100 lembar daun sirsak
- 15 gr sabun (detergen)
- 5 liter air
Cara membuat:
- Daun sirsak ditumbuk halus
- Tambahkan 15 gr detergen ke dalam wadah
- Tambahkan 5 liter air
- Diaduk agar terjadi larutan
- Larutan diendapkan semalam
- 1 liter larutan diencerkan dengan 10-15 ltr air
- Disemprotkan langsung ke tanaman

C. Pestisida Nabati Dari Biji Mahoni Untuk Mengatasi Hama/ OPT
Bahan dan alat:
- Air 1 liter
- Alcohol 70% 1 cc
- Biji Mahoni 50 gr
- Penumbuk/penghalus
- Baskom/ember
- Sprayer
Cara membuat:
- Biji mahoni ditumbuk halus dan diaduk dengan alcohol
- Encerkan dengan 1 liter air
- Larutkan diendapkan semalam lalu disaring
- Larutan siap diaplikasikan ke tanaman
- Serangga akan mati setelah 2 – 3 hari